tempat kejadian untuk membantu mencari korban. Saksi mata mengatakan, pesawat mendarat di landasan dengan benar, tapi tidak berhenti di aspal yang basah dan meluncur di tepi jurang di ujung landasan. Koresponden Sky Asia Alex Crawford mengatakan Bandar Udara Mangalore terletak di daerah perbukitan dan dianggap salah satu bandara yang paling sulit untuk dinavigasi. Memiliki landasan pacu yang berakhir di lembah membuat kecelakaan yang tak terelakkan jika pesawat melampauinya. Crawford menambahkan: "Ketepatan terbang di sini adalah penting, tidak ada ruang untuk kesalahan." Pesawat Boeing 737-800 itu dipiloti oleh warga negara Inggris, 55 tahun, asal Serbia, yang dianggap sangat berpengalaman dan telah mendarat di landasan pacu sebelumnya. Bandar udara ini mengatakan tidak menerima panggilan bahaya dari pilot pesawat terbang maskapai penerbangan murah itu untuk mendarat. Ada yang menyatakan ledakan ban setelah pendaratan, dan kondisi cuaca buruk mungkin menyebabkan insiden itu. Kecelakaan itu diyakini yang terburuk di India sejak pertengahan November 1996 saat tabrakan udara antara pesawat Saudi dan pesawat kargo Kazakh dekat New Delhi yang menewaskan 349 orang. Perdana Menteri India Manmohan Singh telah menyatakan belasungkawa dan menjanjikan kompensasi bagi keluarga korban. Boeing mengatakan akan mengirim tim untuk memberikan bantuan teknis terhadap penyelidikan kecelakaan oleh pemerintah. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan terbang melayani rute Manado-Ternate mulai tanggal 25 Mei 2010 dengan Boeing 737 seri 300 kapasitas 110 penumpang. "Penerbangan ke Ternate akan menyatu dengan rute Jakarta-Manado-Ternate pulang pergi," kata Kepala Cabang Utama Garuda Indonesia Manado, Shidiki Iribian di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (21/5). Pertimbangan Garuda memperluas area layanan ke Ternate, kata Shidiki karena pertimbangan kondisi ekonomi di kedua kawasan ini yang terus memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun. "Pertumbuhan ekonomi Sulut dan Maluku Utara(Malut) semakin baik dalam beberapa tahun belakangan ini, dan diharapkan dengan hadirnya penerbangan Garuda akan memberi sumbangsih positif terhadap ekonomi regional di kawasan timur Indonesia," kata Shidiki. Pesawat Boeing 737 seri 300 yang akan melayani penerbangan ke Ternate, kata Shidiki berkapasitas 94 penumpang kelas ekonomi dan 16 kelas bisnis, guna memenuhi permintaan yang ada. Shidiki mengatakan bertambahnya penerbangan ke Ternate akan memberi keuntungan positif bagi Kota Manado sebagai kota jasa dan perdagangan, dimana transportasi memegang peran cukup dominan. "Daerah hanya bisa berkembang jika transportasi baik darat, laut dan udara lancar dan
7 tahun yang lalu