efesiensi organisasi melalui reformasi birokrasi Kotabumi Oleh karenanya, lebih lanjut Dirjen Strahan Kemhan berharap melalui Rakornis ini semua komponen bangsa dapat merajut sinergitas secara komprehensif melalui upaya – upaya antara lain, pertama implementasi regulasi secara terintegratif antara pertahanan militer yang menjadi domain Kemhan dan TNI dengan pertahanan nirmiliter sebagai domainnya kementerian terkait dalam rangka terwujudnya keamanan nasional. Kedua, bagi pertahanan militer khususnya komponen utama perlu komitmen dan konsistensi dalam mewujudkan penyelerasan pembangunan Minimum Essential Force (MEF) komponen utama pertahanan yang telah disepakati bersama. Ketiga, meningkatkan kerjasama internasional dalam rangka capacity building untuk kepentingan keamanan nasional. Keempat, meningkatkan efektifitas dan efesiensi organisasi melalui reformasi birokrasi dengan menerapkan manajemen berbasis kinerja. Kelima, menerapkan manajemen sumber daya pertahanan berbasis kompetensi dan profesionalitas khususnya sumber daya manusia, mengingat kedepan semakin dibutuhkan personel yang berkualitas, memiliki karakter dan integritas terhadap bangsa dan negaranya. Rakernis Ditjen Strahan Kemhan TA 2012 berlangsung selama satu hari dan dihadiri beberapa pejabat di jajaran Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Hadir pula sejumlah pejabat perwakilan dari instansi terkait lainnya. Rakornis ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Pimpinan Kemhan TA 2012 pada tanggal 16 Januari 2012 yang didalamnya menyampaikan kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara dengan tema “Percepatan pembangunan sistem pertahanan negara yang pro kesejahteraan melalui peningkatan kinerja yang akuntabel dan terintegrasi”. Sejalan dengan kebijakan tersebut, Rakornis Ditjen Strahan Kemhan TA 2012 mengambil tema “Peningkatan kinerja Ditjen Strahan Kemhan dalam rangka mendukung pembangunan sistem pertahanan yang pro kesejahteraan, terintegrasi dan akuntabel”. Pusat Laboratorium Bio Antropologi dan Paleo Antropologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta kini mengoleksi ratusan fosil manusia purba. Menurut Ketua Kepala Pusat Laboratorium Bio Antropologi dan Paleo Antropologi, Fakultas Kedokteran UGM, Rusyad Suryanto, koleksi itu hasil penelitian yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. "Termasuk penelitian yang dilakukan di wilayah Jawa Timur di Kabupaten Tulungagung ini," kata dia di Tulungagung, Jumat. Ia menjelaskan, selama ini tim peneliti UGM telah melakukan penelitian fosil manusia purba di berbagai wilayah, yaitu Bali, Papua dan Jawa Barat serta Jawa Tengah. Langkah itu, menurut dia, sebagai bentuk penyelamatan sejarah atas peristiwa yang terjadi tentang kehidupan manusia purba. "Demikian juga observasi yang kami lakukan di Tulungagung ini," ucapnya, menambahkan. Sejak Kamis (3/5), sejumlah ahli arkeologi UGM dan Universitas Airlangga, menggelar observasi fosil dan subfosil kehidupan manusia purba di sekitar Goa Song Genthong, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Kegiatan yang rencananya akan berlangsung hingga selama empat hari itu, dikonsentrasikan di dua mulud Goa Song Genthong. Pada penelitian hari pertama, ditemukan beberapa benda yang diduga bagian dari subfosil kehidupan manusia purba. Rasyad menjelaskan, meski telah ditemukan beberapa benda, namun pihaknya belum memastikan bahwa-benda itu merupakan artefak purbakala yang sedang mereka cari. Tetapi ia memastikan bahwa di area yang tengah mereka gali itu memang terdapat jejak sisa manusia purba dengan mengacu temuan sejumlah subfosil pada tahun lalu.
7 tahun yang lalu