Bandar Udara Internasional Soekar-Hatta, Cengkareng, sudah disiapkan untuk menampung 2,19 juta tiket pesawat selama arus mudik Lebaran yang akan datang. PT Angkasa Pura (AP) II menyatakan kesiapan dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2010. Bandara terbesar, Soekarno-Hatta Cengkareng, pun disiapkan untuk menampung sebanyak 2,19 juta penumpang selama arus mudik. Sekretaris Perusahaan AP II Hari Cahyono mengatakan, prediksi jumlah penumpang mulai 3-16 September rata-rata per harinya mencapai 137.000 orang. "Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 atau 7 September dengan 164.822 penumpang, sedangkan puncak arus balik terjadi 16 September, yaitu 162.543 penumpang," kata Hari, Jumat (13/8/2010). Hari menerangkan, untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang tersebut, pihaknya melakukan optimalisasi dan penataan, seperti personel keamanan dan personel teknik. "Kami juga melakukan penataan dan penambahan tiket pesawat di area terminal haji. Calo dan porter liar juga akan kami tertibkan," tegasnya. Untuk meningkatkan keamanan di bandara, AP II juga memasang sebanyak 27 CCTV untuk menambahkan 364 CCTV yang telah ada. Selain itu, telah dimaksimalkan sebanyak 75 unit x-ray selama Lebaran. Pesawat Susi Air terbang dengan roda kempis. Pesawat terbang Caravan C206 milik maskapai Susi Air dikabarkan terbang menuju Bandara Rendani di Manokwari dengan roda pesawat dalam keadaan kempis. Tapi pilot pesawat tersebut berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat. Pesawat Susi Air jenis Caravan C206, Sabtu (14/8) siang terbang dari Bintuni ke Bandara Rendani Manokwari dalam kondisi roda kempis. Sejumlah wartawan manokwari yang hendak meliput di Bandara Rendani Manokwari dikejar petugas keamanan Susi Air. Wartawan televisi di Manokwari, Abdul Muin, Sabtu siang mengatakan, semua wartawan tidak diperbolehkan meliput. "Tong (kita) dapat marah dan diusir dari bandara karena. Tong baru mau ambil gambar tapi di kejar petugas maskapai (Susi Air)," kata Abdul Muin. Menurut Abdul Muin, wartawan mendapat informasi bahwa tiket pesawat Caravan milik Susi Air ini sudah pecah roda di Bintuni. "Jadi dia tidak menangkut penumpang," kata Abdul Muin. Kepala Bandara Rendani Manokwari, Bambang Noro, Sabtu (14/8) sore, membenarkan pesawat terbang dari Bintuni dalam kondisi tidak normal, lantaran roda pesawat kempis. "Tapi dia mendarat mulus, hanya memang pilot terpaksa menerbangkan pesawat dari Bintuni karena takut terlalu gelap sehingga tidak bisa masuk bandara," kata Bambang. Menurut Bambang, penerbang Susi Air sudah menginformasikan kondisi pesawat ke petugas di tower. "Ya, kami sudah siapkan semua hal sesuai prosedur. Termasuk mobil pemadam dan persiapan lainnya," ujarnya. "Biar petugas tidak kaget kalau terjadi sesuatu.
7 tahun yang lalu