BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


UT sudah memperoleh 42 sertifikat ISO dalam pengelolaan yang semakin profesional

UT sudah memperoleh 42 sertifikat ISO dalam pengelolaan yang semakin profesional. Info sangat penting tentang UT sudah memperoleh 42 sertifikat ISO dalam pengelolaan yang semakin profesional. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai UT sudah memperoleh 42 sertifikat ISO dalam pengelolaan yang semakin profesional

Saat ini, semakin banyak masyarakat yang ingin kuliah di UT, kemudian ijazah S-1 UT setara dengan ijazah S-1 perguruan tinggi negeri dan diakui oleh perguruan tinggi di luar negeri. Dari aspek manajemen, UT sudah memperoleh 42 sertifikat ISO dalam pengelolaan yang semakin profesional, termasuk sejak 2005 memperoleh akreditasi dan sertifikat pendidikan tinggi berstandar internasional berdasarkan International Council for Open and Distance Education (ICDE). ''Saat ini, UT sudah menjadi perguruan tinggi terbuka jarak jauh yang diakui dunia, bahkan di Asia, UT sudah menjadi leader dan menjadi tempat studi banding terpercaya,'' tegasnya. Selama ini, kata Tian, banyak perguruan tinggi terbuka di Asia melakukan studi banding di UT. Terakhir, Pemerintah Fiji merencanakan membangun UT seperti Indonesia setelah sebelumnya mereka melakukan studi banding. Tidak hanya itu, sebagai Rektor UT sejak tahun 2008, Tian dipercaya menjadi Presiden Asosiasi UT se-Asia (Asian Association of Open Universitis/AAOU) dan menjadi satu dari lima anggota Executive Committe ICDE. Digitalizer. Fashion Online. Menurut Rektor UT ini, dalam 10 tahun ke depan, UT harus menjadi institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi. Saat ini, jumlah mahasiswa UT mencapai 650 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. ''Mahasiwa UT didominasi para guru, namun saat ini UT akan memulai untuk menjaring calon mahasiswa dari kelompok nonguru, misalnya dari kalangan profesional, swasta, atau para lulusan SLTA,'' tandasnya. Melongok bisnis pengawalan tokoh selebritis. Menjadi orang tenar, terlebih sudah erat dengan sebutan selebritis, tidak selalu menyenangkan. Pada saat-saat tertentu ada saja gangguannya. Dari sekedar ulah penggemar yang berlebihan hingga ancaman dari orang-orang yang tidak menyukai si tokoh selebritis. Untuk itu seringkali kalangan selebritis membutuhkan jasa pengamanan dari pihak-pihak yang memang bergerak dalam usaha bisnis pengamanan artis dan orang-orang ternama lainnya. Jasa pengamanan artis dan orang penting semakin dibutuhkan saat semakin banyak kegiatan konser dan pertemuan besar. Lantaran bermodal kepercayaan, tidak banyak pemain di bisnis ini bertahan. Beberapa tahun terakhir, Indonesia rutin menyelenggarakan perhelatan musik, seperti Java Jazz, Jak Jazz, dan Java Rockin Land. Penyanyi atau grup band asing sering menjadikan negara ini bagian rangkaian tur. Tren ini ikut menyuburkan bisnis jasa pengamanan atau pengawalan (bodyguard) artis atau tamu superpenting (VVIP). Faktor keamanan merupakan hal paling mendasar dalam dunia pertunjukan. Marcia Rahardjo, Presiden Direktur Indika Production, mengaku, "Apa pun bisa terjadi dalam sebuah pertunjukan." Adrie Subono, Chief Executive Officer (CEO) Java Musikindo, menambahkan, semakin besar jumlah tiket yang terjual, jasa pengamanan semakin dibutuhkan. Tidak banyak pemain di bisnis khusus ini. Erby Dwitoro, Business Development Manager P1 Force Security, mengaku sudah mengawal tak kurang dari 556 artis dan orang penting sejak berkecimpung di bisnis pada tahun 1990. “Pertama kali, kami mengawal Richard Marx,” ujarnya. Denny, pemilik PT Garuda Satria, yang berdiri sejak 2005, menyebutkan, tiap bulan paling sedikit mengawal dua sampai tiga artis lokal dan internasional. Untuk mengawal satu artis, ia biasanya mengerahkan 10 personel. "Tiap personel dibekali dengan skill bela diri dan senjata api," ungkapnya. Baik Erby maupun Denny menyatakan, sebagian besar permintaan jasa datang dari event organizer (EO) ataupun promotor musik. Tapi, sering, pemain bisnis ini langsung mendapat pesanan dari artis. "Malas kalau harus berurusan dengan EO yang ternyata bermasalah dari segi pendanaan," ujar Adi Mahfudz, Presiden Direktur PT Esa Garda Pratama.


Powered By : Blogger